2. Memahami Autisme
Autisme telah lama disalahpahami karena penyebabnya sulit dilacak. Ini telah menyebabkan masuknya teori, mulai dari pendekatan ilmiah yang menyatakan itu adalah kelainan genetik hingga kelompok Facebook dan blogger menyalahkannya pada vaksinasi. Orang dengan autisme umumnya tidak memiliki keterampilan komunikasi sosial dan verbal atau menunjukkan perilaku berulang. Luasnya gejala dapat sangat bervariasi, menjadikannya sebagaoi gangguan spektrum. Dengan menganalisis DNA anak-anak autis terhadap DNA dari orangtua mereka, para ilmuwan di Hospital for Sick Children di Toronto telah membuat penemuan penting.
Ada daerah DNA dalam tubuh yang disebut tandem repeats atau pengulangan tandem. Mereka adalah pola urutan DNA yang diulang beberapa kali. Para ilmuwan Toronto ini menemukan bahwa anak-anak autis sering memiliki dua atau tiga kali lipat jumlah pengulangan tandem yang dimiliki orangtua mereka. Semakin besar pengulangan tandem ini, semakin mereka merusak fungsi gen. Pada anak autis, pengulangan tandem telah ditemukan pada gen yang terkait dengan fungsi otak. Dengan mengidentifikasi fenomena aneh ini, para ilmuwan sekarang mungkin memiliki cara baru untuk mendiagnosis autisme. Selain itu, ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang menyebabkan autisme.