Differensiasi pembelajaran (2)

Diferensiasi Pembelajaran (1)

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest

Diferensiasi pembelajaran bagaimanapun juga haruslah terjadi. Dengan diferensiasi (pembedaan) dalam pembelajaran adalah bentuk keadilan pada keberagaman siswa—beragam minat dan bakatnya, beragam kecenderugan kecerdasannya, beragam latar belakang sosial ekonominya, dan seterusnya. Diferensiasi pembelajaran adalah turunan dari diktum yang berbunyi bahwa “semua yang sama tidak boleh dibeda-bedakan, dan semua yang beda tidak boleh disama-samakan“.

Persamaan murid-murid kita ada pada hak mereka untuk mendapatkan pembelajaran yang maksimal dan bermakna untuk kehidupan mereka masing-masing. Perbedaannya terletak pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya. Inilah yang menjadi tantangan sekolah dan guru dalam menyampaikan pelajaran.

Sebuah pembelajaran yang telah didiferensiasi akan memberikan ruang bagi murid untuk memilih hal yang berbeda sesuai denga napa yang diinginkan oleh si murid. Tujuan pembelajaran bisa sama, tapi bagaimana tujuan tersebut bisa dicapai, itulah yang membedakannya.

Dalam pembelajaran bahasa misalnya, tujuan pembelajaran bisa sama, seperti “diakhir unit ini siswa akan bisa menulis esai secara kohesif dan koheren.” Intinya murid diminta untuk membuat sebuah esai. Ini adalah tujuan yang sama untuk semua murid. Salah satu praktek pembelajaran yang tidak ada diferensiasi atau pembedaan di dalamnya adalah sebagai berikut:

Guru meminta siswa di kelas (yang biasanya berjumlah 20 hingga 30 orang atau bahkan lebih) untuk menuliskan sebuah esai, sebagai tujuan akhir atau tugas dari sebuah untuk pelajaran. Hal yang biasa terjadi adalah guru memilihkan atau menentukan topik-topik esai yang harus ditulis oleh murid (misalnya tentang olahraga, masalah sosial, fenomena alam, dan lain-lain). Dengan demikian, murid dalam satu kelas tersebut akan mengerjakan topik esai yang sama, padahal latar belakang, minat dan bakat, kecenderungan kecerdasan murid-murid dalam satu kelas itu berbeda-beda. Di sinilah terjadi penyeragaman kebergamanan. Dengan kata lain, dalam kasus seperti ini, terdapat diskriminasi dalam pembelajaran: banyak—jika pun tidak semua—hal yang berbeda telah disama-samakan.

Dalam kelas yang berdiferensiasi, di lain sisi, murid yang berbeda-beda itu tidak harus selalu mengerjakan hal yang sama. Tujuan pembelajaran tentu saja harus sama. Tapi sekali lagi, bagaimana tujuan tersebut dicapai, bisa saja berbeda-beda cara? Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma; Banyak cara menjadi cerdas-cendekia?”. Jika kita setuju dengan pernyataan ini maka tentu ada banyak pula cara-cara yang bisa dilakukan oleh murid dan guru untuk meraih tujuan sebuah pembelajaran dengan maksimal dan hasilnya bermakna sebagaimana memang pembelajaran diharuskan untuk menjadi cara meraihnya.

Di kelas berdiferensiasi, misalnya, tujuan pembelajaran atau tugas akhir pembelajaran bisa saja sama: sama-sama menulis esai misalnya. Tapi apa yang harus ditulis oleh murid bisa saja berbeda. Dan ruang perbedaan inilah yang harus diberikan oleh guru. Guru, misalnya bisa saja menyiapkan tidak hanya satu atau dua topik yang bisa dipilih oleh siswa. Guru bisa menyiapkan tiga, empat, lima atau lebih topik-topik esai yang bisa dipilih oleh siswa. Ini semua dilakukan untuk mengakomodasi keberagaman murid-murid sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya diatas. Guru bahkan bisa saja memberi otonomi penuh kepada siswa untuk menulis esai yang topiknya mereka sukai. Inilah kelas yang pembelajarannya telah didiferensiasi.

Lalu bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Bagaimana dengan sistem dan efektivitas penilaiannya? Apa yang menjadi nilai tambah dari pembelajaran yang berdiferensiasi? Apa yang menjadi tantangannya? Kondisi-kondisi seperti apa yang memungkinkan sebuah pembelajaran berdiferensiasi bisa berjalan dan berhasil secara maksimal?

Sampai jumpa di tulisan berikutnya

 

Cibubur, 10 September 2020

suwandi

Suwandi – English Teacher 

Check Our Social Media

Open chat
Bisa kami bantu Ayah Bunda?
Halo Ayah Bunda, Silahkan Chat kami untuk terkait info SMP maupun SMA ya ^^