Sosok ibu kantin SOH bernama Bu Nayla pun tak luput memiliki kebaikan…
Dari seluruh kebaikan yang pernah saya alami di SOH, satu yang saya sampai saat ini masih ingat yaitu, cerita tentang salah satu ibu kantin School of Human yang bernama Bu Nayla.
Ketika itu waktu menunjukkan jam istirahat, saya pun menuju ke kantin untuk makan sejenak mengisi energi setelah lama belajar. Saya seperti biasa memesan menu andalan saya yaitu kebab atau batagor. Setelah memesan saya langsung berjalan menuju tempat duduk yang biasa saya duduki yaitu dipojokkan dekat wastafel kantin.
Tiba-tiba ketika saya sedang menikmati kudapan sembari bermain hp ada salah satu teman spesial kami yang nampaknya sedang bertengkar. Ia bertengkar dengan salah satu murid dan teman-temannya. Saya hanya melihat dari jauh pertengkaran itu. Karena saya tak mau ikut campur dan sangat kasihan karena tak ada yang melerai pertengkaran tersebut.
“Heh, itu yang berantem pergi semuanya, kasihan tau, kalian punya perasaan, gak sih?” suara Bu Nayla menghentikan pertengkaran dan seketika pertengkaran langsung selesai.
Saya cukup kagum ketika melihat dari jauh bahwa Bu Nayla cukup peduli dan berani untuk berbicara dan menghentikan pertengkaran. Karena tak semua yang ada di lokasi yang cukup peduli untuk melakukan hal seperti itu.
Tak berhenti disitu saja, ketika ada salah satu teman spesial saya yang pergi membeli makan di kios Bu Nayla. Nampaknya teman saya tersebut kesusahan untuk membedakan uang-uang yang ada di dompetnya dan tak tahu nominal dari masing-masing uang tersebut. Dan Bu Nayla pun membantu teman saya tersebut dengan memberi tahu nominal masing-masing uang dan mengajarinya cara membayarnya dengan sabar dan jujur.
Saya lagi-lagi terkagum karena jarang sekali ada penjual yang mau mengajari seperti itu dengan sabar dan yang lebih penting lagi yaitu jujur. Karena masih banyak penjual yang memanfaatkan keadaan tersebut untuk menipu dan mengambil untung lebih banyak.
Dan yang terakhir yaitu yang saya alami sendiri, ketika itu jam makan siang dan saya memesan menu nasi telor. Ketika setelah selesai makan saya pun langsung membayar dan betapa terkejutnya saya ketika mengambil duit dari dompet dan duit di dompet saya ternyata hanya berisi 2 lembar uang dua ribu-an dan itu tidak cukup untuk membayar.
Tapi Bu Nayla cukup baik dan saya dibolehkan untuk sementara berutang kepadanya. Bahkan ketika saya lupa untuk membayar dalam waktu lama beliau tidak marah. Dan kadang suka memberi tambahan jika kita memesan makanan bahkan ketika dikritik karena kebabnya tidak enak seperti biasanya beliau menerima kritik tersebut dan tidak marah, malahan berterimakasih kepada saya.
Bu Nayla adalah salah satu dari sekian banyak orang baik yang ada di School of Human yang cukup berpengaruh dan membuat saya kagum.
Kita bisa belajar banyak kebaikan yang bisa dicontoh hanya dari seorang ibu kantin seperti kejujuran, ketulusan, keberanian membela yang benar, dan rasa peduli terhadap sesama. Semoga kita semua bisa mengambil nilai baik dari beliau dan menjadi teladan bagi sesama.
Cibubur, 2 Oktober 2020
Matahariku Mukhamad – Kelas 11 SOH
Keterangan:
Tulisan ini mendapatkan Juara 3 kategori SMA dalam lomba Cerita Kebaikan di School of Human, 4 September 2020