Unit Aktivitas (UA): Ruang Tumbuh Minat Dan Karakter di SMA School Of Human

Share This Post

— SMA SCHOOL OF HUMAN —

Artikel oleh Dika Wisala Widyana, S.Pd.

===oOo===

Setiap siswa-siswi memiliki potensi, bakat, dan keunikan yang berbeda. Ada yang gemar berdebat dan berpikir kritis, ada yang suka menggambar, ada pula yang lebih nyaman bekerja di balik layar. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu memberi ruang bagi semua potensi itu untuk tumbuh dan berkembang. Itulah yang menjadi semangat utama di SMA School of Human melalui program Unit Aktivitas (UA) — sebuah bentuk ekstrakurikuler yang dikembangkan dengan konsep yang lebih modern, reflektif, dan berpusat pada manusia.

Apa Itu Unit Aktivitas (UA)?

Di banyak sekolah, kegiatan ekstrakurikuler sering dianggap hanya sebagai kegiatan tambahan setelah jam pelajaran. Namun, di SMA School of Human, Unit Aktivitas (UA) dirancang sebagai bagian penting dari proses pendidikan. UA bukan sekadar kegiatan pengisi waktu luang, melainkan wadah pembelajaran non-akademik yang membentuk karakter, keterampilan hidup, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Konsep UA di School of Human berangkat dari keyakinan bahwa setiap siswa-siswi memiliki multiple intelligences — kecerdasan yang berbeda-beda. Karena itu, sekolah menyediakan berbagai pilihan unit yang beragam: mulai dari videografi dan film maker, musik dan teater, literasi dan jurnalisme, olahraga, desain kreatif, hingga sains dan teknologi.

Siswa-siswi diberi kebebasan untuk memilih satu atau lebih UA yang sesuai dengan minatnya. Tujuannya sederhana namun bermakna: agar mereka dapat menemukan diri, mengasah bakat, dan belajar menjadi manusia yang utuh.

Belajar dari Pengalaman, Bukan Hanya dari Buku

Melalui Unit Aktivitas, siswa-siswi belajar dengan cara yang berbeda. Mereka tidak hanya duduk di kelas dan mencatat teori, tetapi belajar melalui pengalaman nyata. Misalnya, dalam UA videografi, siswa-siswi diajak membuat film pendek dari nol—menulis naskah, merekam gambar, dan melakukan proses editing. Dalam UA jurnalisme, mereka belajar meliput berita sekolah, menulis opini, dan memahami etika media.

Pendekatan semacam ini melatih kemandirian, tanggung jawab, dan kolaborasi. Siswa-siswi belajar bahwa setiap keberhasilan tidak datang secara instan, melainkan dari proses yang dijalani bersama teman-teman satu tim.

Selain itu, setiap UA juga menanamkan nilai-nilai sosial. Dalam proses kerja kelompok, siswa-siswi diajak untuk belajar menghargai perbedaan, mendengarkan ide orang lain, dan membangun empati. Dengan begitu, kegiatan UA menjadi lebih dari sekadar pelatihan keterampilan — ia menjadi perjalanan membangun karakter manusia seutuhnya.

Penutup

Unit Aktivitas (UA) di SMA School of Human adalah cerminan dari filosofi pendidikan yang memanusiakan manusia. Melalui UA, siswa-siswi tidak hanya belajar tentang dunia, tetapi juga belajar tentang diri mereka sendiri.

Dengan pendekatan yang berpusat pada minat, bakat, dan nilai-nilai kemanusiaan, UA menjadi ruang di mana kreativitas, kolaborasi, dan karakter tumbuh bersama. Di sinilah setiap siswa-siswi menemukan bahwa belajar bukan sekadar tentang nilai, tetapi tentang menjadi manusia yang sadar, peduli, dan berdaya.

Dika Wisala Widyana, S.Pd., biasa di SOH dipanggil dengan panggilan Kak Dika, adalah salah satu Guru mata pelajaran Information and Communication of Technology (ICT) dan juga mata pelajaran Broadcasting (BC) di SMA School of Human. Ia adalah Guru Generasi Pertama sejak School of Human berdiri di tahun 2015 silam. Ia juga dipercaya untuk mengemban amanah tambahan sebagai Pembimbing Unit Aktivitas (UA) Videografi di School of Human dan telah menghasilkan banyak sekali karya hebat bersama siswa-siswi serta berbagai macam Tropi Kemenangan/Juara di beberapa perlombaan videografi.

Yuk Daftar Sekarang!!

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa

More To Explore

SMP-SMA School of Human

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa