Creativepreneur Day: Ajang Kreasi dan Inovasi Kuliner Siswa-siswi Kelas 11

Share This Post

— SMA SCHOOL OF HUMAN —

Artikel oleh Mutiara Faradilla Hani, S.Pd.Kons.

===oOo===

Siswa kelas 11 menunjukkan semangat kewirausahaan dan kreativitas mereka melalui kegiatan Creativepreneur Day, sebuah acara yang mewajibkan setiap kelompok siswa untuk menciptakan produk makanan yang kreatif dan inovatif. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan dalam mengolah makanan, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan berwirausaha sejak dini.

Melatih Jiwa Wirausaha Sejak Bangku Sekolah

Creativepreneur Day dirancang sebagai wadah bagi siswa untuk mengenal dunia usaha secara langsung. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya diminta membuat makanan, tetapi juga merancang konsep produk, menentukan target pasar, menghitung biaya produksi, hingga menetapkan harga jual. Dengan demikian, siswa belajar bahwa berwirausaha bukan hanya soal menjual barang, tetapi juga tentang strategi, kreativitas, dan keberanian mengambil risiko.

Guru berperan sebagai pendamping yang mengarahkan, sementara siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi ide. Mereka ditantang untuk menciptakan produk makanan yang berbeda dari biasanya: unik, menarik, dan memiliki nilai jual. Hal ini melatih kemampuan problem solving ketika ide awal harus disesuaikan dengan bahan, waktu, dan biaya yang terbatas.

Makanan Kreatif dan Inovatif sebagai Produk Utama

Beragam produk makanan lahir dari tangan kreatif siswa kelas 11. Ada yang mengembangkan camilan tradisional dengan tampilan modern, minuman segar dengan perpaduan rasa yang tidak biasa, hingga makanan kekinian yang sedang digemari generasi muda. Inovasi tersebut tampak dari pemilihan bahan, cara penyajian, hingga pemberian nama produk yang menarik perhatian.

Misalnya, ada kelompok yang memodifikasi jajanan pasar menjadi dessert box modern, atau kelompok lain yang mengkreasikan minuman herbal menjadi minuman kekinian yang disukai remaja. Setiap produk tidak hanya dinilai dari rasa, tetapi juga dari kebersihan, tampilan, inovasi, dan cara siswa mempromosikannya kepada pengunjung.

Belajar Promosi dan Komunikasi

Selain mengolah makanan, siswa juga dituntut untuk mampu memasarkan produk mereka. Setiap stand didekorasi sedemikian rupa agar menarik perhatian. Slogan, poster, hingga desain logo sederhana dibuat untuk memperkuat identitas produk. Beberapa kelompok bahkan menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk mereka kepada teman-teman sekolah.

Dalam proses menjual, siswa belajar bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan, menawarkan produk dengan sopan, menjelaskan keunggulan produk, serta menerima masukan dengan lapang dada. Pengalaman ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk menghadapi dunia kerja dan dunia usaha di masa depan, di mana kemampuan komunikasi dan pemasaran sangat dibutuhkan.

Kolaborasi dan Tanggung Jawab

Creativepreneur Day juga mengajarkan pentingnya kerja sama tim. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing: ada yang fokus pada produksi, ada yang menangani desain kemasan, ada yang mengurus keuangan, dan ada pula yang bertugas sebagai frontliner yang langsung berinteraksi dengan pelanggan. Pembagian tugas ini melatih rasa tanggung jawab dan saling percaya di antara anggota kelompok.

Melalui kerja sama, siswa belajar bahwa keberhasilan sebuah usaha tidak lepas dari kontribusi setiap orang. Mereka juga belajar mengatur waktu, menyelesaikan konflik internal, dan membuat keputusan bersama demi kelancaran usaha kecil mereka pada hari pelaksanaan.

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Kebanggaan

Pada akhir kegiatan, banyak siswa yang merasa bangga karena berhasil menjual produk mereka dan mendapatkan apresiasi dari guru, teman, maupun pengunjung lainnya. Pengalaman ini menumbuhkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu menciptakan sesuatu yang bernilai dan diminati orang lain.

Creativepreneur Day bukan sekadar kegiatan jual beli di lingkungan sekolah. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana pendidikan karakter dan keterampilan abad 21: kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis. Melalui pengalaman langsung ini, diharapkan siswa kelas 11 termotivasi untuk terus berkarya dan tidak ragu mengembangkan potensi wirausahanya di masa depan. 🤝💪🏼

Mutiara Faradilla Hani, S.Pd., biasa di SOH dipanggil dengan panggilan Kak Ara, adalah Guru mata pelajaran 12th Century Academic (21CA) dan Desain Cita-cita (21CA) di SMA School of Human, mata pelajaran khusus di School of Human yang salah materi pokoknya adalah Creative-Preneur. Pada dasarnya Ia adalah Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan sudah bergabung di School of Human sejak tahun 2019.

Yuk Daftar Sekarang!!

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa

More To Explore

SMP-SMA School of Human

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa