TKA (Tes Kemampuan Akademik) – Asesmen Standar Nasional untuk Mengukur Capaian Akademik Siswa

Share This Post

— SMA SCHOOL OF HUMAN —

Artikel oleh Daulat Harahap, S.Pd.

===oOo===

Pelaksanaan TKA (Tes Kemampuan Akademik) telah dilangsungkan di SMA Inklusi School of Human, Kranggan, Bekasi, Jawa Barat pada Senin, 3 November 2025, dan Selasa, 4 November 2025.

Pada hari pertama, pelaksanaan tes berjalan dengan tertib, normal, dan lancar. Namun, pada hari kedua (4/11), terjadi kendala teknis. Kendala tersebut menyebabkan TKA pada hari itu gagal dilaksanakan sehingga harus dijadwalkan ujian susulan.

Apa itu TKA ?

TKA adalah tes yang mengukur kemampuan siswa dalam aspek akademik dasar seperti membaca, berhitung, pemecahan masalah, dan penalaran ilmiah. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 9 Tahun 2025 yang merupakan dasar hukum dilaksanakannya TKA. Soal-soalnya tidak hanya menilai hafalan, tetapi juga kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Dengan demikian, TKA membantu menilai sejauh mana siswa memahami konsep, bukan sekadar mengingat informasi.

Tes Kemampuan Akademik (TKA) merupakan salah satu bentuk asesmen standar nasional yang bertujuan untuk memetakan dan mengukur capaian akademik siswa secara objektif. Tes ini dirancang agar pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua memiliki gambaran yang jelas mengenai kemampuan siswa pada bidang-bidang akademik tertentu. Berbeda dari ujian sekolah biasa, TKA menggunakan standar nasional sehingga hasilnya dapat dibandingkan secara lebih luas dan merata.

Persiapan dalam menghadapi TKA

Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di School of Human (SOH) disambut dengan antusiasme yang sangat tinggi oleh para siswa. Tingginya minat ini terlihat jelas dari angka partisipasi yang mencapai lebih dari 90%. Capaian tersebut terbilang istimewa, mengingat status TKA ini yang sejatinya bersifat opsional atau tidak diwajibkan bagi setiap siswa. Keikutsertaan yang masif ini menunjukkan kesadaran dan motivasi internal siswa SOH untuk mengukur capaian akademik mereka melalui sebuah asesmen terstandar.

Menyikapi antusiasme ini, pihak sekolah mengambil langkah proaktif untuk mendukung kesuksesan siswa. Om Nurmansyah Abdul Gani, selaku Kepala Sekolah SMA School of Human, bergerak cepat memfasilitasi kebutuhan siswa. Sebagai bentuk dukungan penuh, sekolah secara khusus menyelenggarakan program kegiatan persiapan TKA. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan para siswa mendapatkan bekal yang cukup dan lebih siap dalam menghadapi tes.

Kegiatan persiapan TKA di SMA Inklusi School of Human berlangsung secara intensif. Program ini dimulai sejak bulan Agustus 2025 dan berakhir tepat sebelum pelaksanaan TKA pada awal November 2025. Praktis, waktu persiapan efektif yang dimiliki hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Bagi sebagian siswa, rentang waktu ini dirasa sangat singkat, terutama jika melihat kompleksitas materi yang mungkin diujikan.

Tantangan persiapan menjadi lebih kompleks karena TKA kali ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia. Situasi ini menimbulkan ketidakpastian yang cukup besar, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi para pengajar dan orang tua. Baik siswa, guru, maupun orang tua, semuanya masih belum memiliki gambaran yang jelas mengenai format, materi spesifik, serta tingkat kesulitan soal yang akan dihadapi siswa saat ujian berlangsung.

Pentingnya Asesmen Standar Nasional

Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tingkat SMA yang dilaksanakan pada bulan November ini memiliki tujuan yang sangat penting untuk dijadikan sebagai landasan strategis dan multi-dimensional. Berikut adalah penjelasan mendetail mengapa pelaksanaannya sangat penting:

  1. Bagi Pemerintah, TKA sebagai Alat Pengukur Standar Nasional yang Komprehensif
  • Pemetaan Kualitas Pendidikan: TKA berfungsi sebagai “alat ukur” standar untuk menilai sejauh mana kompetensi akademik siswa SMA di seluruh Indonesia telah tercapai. Data dari TKA memberikan gambaran nyata tentang kekuatan dan kelemahan siswa dalam mata pelajaran inti (seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, dll.).
  • Evaluasi Kurikulum: Hasil TKA dapat digunakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan dinas pendidikan daerah untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum yang diterapkan (misalnya, Kurikulum Merdeka). Apakah kurikulum tersebut berhasil menanamkan konsep-konsep fundamental kepada siswa?
  1. Bagi Siswa,TKA sebagai bahan Persiapan untuk Menghadapi UTBK-SBMPTN

Ini adalah alasan yang paling langsung dan konkret bagi siswa kelas XII.

  • Simulasi Kondisi Sebenarnya: TKA yang dilaksanakan secara serentak menciptakan atmosfer dan tekanan yang mirip dengan UTBK. Hal ini melatih mental, manajemen waktu, dan daya tahan siswa dalam mengerjakan soal-soal berat dalam waktu terbatas.
  • Diagnosis Kemampuan Awal: Hasil TKA menjadi “rapor awal” bagi siswa untuk mengetahui posisinya sebelum memulai persiapan intensif UTBK. Mereka dapat melihat bagian mana yang sudah dikuasai dan bagian mana yang masih sangat lemah.
  • Panduan Belajar yang Efisien: Dengan mengetahui kelemahannya, siswa dan guru bimbingan dapat menyusun strategi dan materi prioritas belajar untuk bulan-bulan mendatang leading to UTBK. Ini membuat waktu belajar menjadi lebih terfokus dan efektif.
  1. Bagi Perguruan Tinggi,TKA merupakan Bahan Pertimbangan untuk Seleksi ke Perguruan Tinggi (Selain SNBT)

Hasil TKA dapat digunakan oleh berbagai perguruan tinggi dalam seleksi mandiri.

  • Seleksi Jalur Mandiri: Banyak PTN dan PTS yang menggunakan nilai TKA (atau sejenisnya) sebagai komponen penilaian utama atau pelengkap dalam jalur mandiri. Nilai yang baik dapat membuka peluang masuk yang lebih lebar.
  • Penilaian yang Objektif: Karena dilaksanakan secara terstandar, nilai TKA dianggap sebagai data yang relatif objektif untuk membandingkan kemampuan calon mahasiswa dari berbagai sekolah dan daerah.
  1. Bagi Sekolah, sebagai Pemenuhan Komponen Penilaian di Sekolah
  • Nilai Rapor dan Kelulusan: Dalam beberapa kasus, hasil TKA dapat digunakan sebagai salah satu komponen penilaian sumatif pada rapor semester atau bahkan sebagai salah satu pertimbangan dalam penentuan kelulusan, meskipun bobotnya berbeda-beda di tiap sekolah.

Kesimpulan

Pelaksanaan TKA yang diselenggarakan pada bulan November ini untuk tingkat SMA adalah langkah strategis yang berfungsi sebagai titik tolak (starting point) yang kritis dalam perjalanan akademik siswa, khususnya kelas XII.

Kepentingannya terletak pada fungsinya yang ganda:

  • Bagi Sistem Pendidikan Nasional: Sebagai alat evaluasi dan pemetaan mutu pendidikan.
  • Bagi Siswa Secara Individu: Sebagai alat diagnostik, simulasi, dan motivasi untuk  mempersiapkan diri menghadapi tantangan terbesar berikutnya, yaitu UTBK-SBMPTN dan seleksi masuk perguruan tinggi lainnya.

Oleh karena itu, TKA bukan sekadar “ujian biasa“, melainkan sebuah benchmark nasional yang hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah, sekolah, guru, hingga siswa dan orang tua—untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan persiapan yang lebih terarah.

Daulat Harahap, S.Pd., biasa di SOH dipanggil dengan panggilan PapaDL, adalah Guru mata pelajaran Matematika (MTK) baik di SMA School of Human maupun di SMP School of Human. Ia bau saja bergabung di School of Human di awal-awal tahun 2025 ini.

Yuk Daftar Sekarang!!

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa

More To Explore

SMP-SMA School of Human

Sekolah Pemantik Bakat dan Minat Siswa